Ki Rekso Jiwo berkunjung ke candi gedong songo untuk pertama kalinya pada awal tahun 2004,setelah mendapat panggilan untuk menyarati pameran elektronik diJava mall,setelah selesai dengan tugas berniat pulang,namun dari arah semarang menuju solo,ada perasaan energi besar,kuat yang menariknya untuk mengunjungi obyek wisata candi gedong songo,disamping rasa penasaran dengan cerita neneknya yang sering berdarma wisata,namun ada kekuatan yang membuat daya tariknya terpancar.ada petunjuk batin akan sesuatu yang harus diambil disana
Mistis digedong songo |
Setelah sampai disolo,uang logam seratus rupiah diberikan pada teman yang membutuhkan,karena energi tersebut sesuai dengan kebutuhan untuk menyelesaikan permasalahan yang saat itu sangat berat,karena dua orang kekasih yang tidak direstui keluarga perempuan,bahkan jika ketahuan berhubungan,teman tersebut tak enggan dikeroyok dan dipukuli,bahkan saat Ki Rekso Jiwo ada dirumah teman tersebut melihat pengeroyokan tersebut,karena tidak tega dan kondisi yang menyebabkan untuk mengirim energi melalui tatapan mata,sehingga adik pacarnya yang memukul terpental terhuyun huyun sehingga tak lagi terjadi pengeroyokan,dan tak berapa lama mereka nekat menikah dengan didampingi Ki rekso agar tidak ada masalah
Setelah lama tidak berinteraksi dengan Mistis digedong songo , Kurang lebih setahun yang lalu bersama teman komunitas spiritual mengadakan acara terapi energi dan memberikan motifasi kerja pada karyawan karyawan bank diVilla Bandungan,dan sebelum pulang mampir kegedong songo sekaligus refresing melepas kepenatan,karena suasana pegunungan yang sejuk tentram damai.
Ada seseorang teman yang sangat peka terhadap energi berusaha menyerap energi besar disana,namun sesuatu didalam dirinya yang menolak,dan menceritakannya diwarung makan saat sebelum pulang,Ki Rekso jiwo pun tersenyum dan mengatakan bahwa tempat ini adalah makam,
menurut pandangan batin Ki Rekso candi gedong songo dibuat pada masa mataram hindu pada abad ke 7 untuk menghormati seorang raja,karena keinginan beliau untuk memperoleh anak,yang mana pada saat itu usia pernikahan sudah lama,namun belum dikaruniai anak,sehingga kawatir siapa yang nantinya mengantikan dirinya menjadi raja.
Ritual berat yang dilakukan ditempat ini untuk memuja dewa siwa dan dewi uma yang bisa memiliki anak tanpa bersetubuh dan dikaruniai sebagai dewa pengetahuan yaitu ganesha,dewa yang sempurna ilmunya dipuja dengan kepasrahan total.
namun karena kondisi fisik yang tidak prima dan masa itu uap belerang dikawasan itu sangat banyak serta beberapa tempat sehingga menyebabkan raja tersebut meninggal dunia,sehingga candi ini dibuat sebagai peringatan.
Kemudian raja raja setelahnya berpindah agama atau keyakinan menjadi budha
Candi Gedong songo mengambarkan kesempurnaan atau tertutupnya sembilan lubang pada manusia,dua lubang mata,dua lubang telinga,dua lubang hidung,satu mulut,satu kemaluan,dan satu anus,atau bisa disebut moksa/paran,yang mana sangkan dan paran tidak dipisahkan hingga menjadi sangkan paraning dumadi.namun tuhan dan alam semesta menghendaki terjadi seperti itu
nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo